Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani, kembali mengutus 3O dosen untuk dilatih menyusun modul selama 3 hari, 6 – 8 September 2023 yang bertempat di Wisma 1 Universitas Terbuka di Pondok Cabe, Tangerang Selatan untuk batch 1, dan 30 dosen akan dikirim kembali pada tanggal 11-13 September untuk batch 2.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode andragogi, diawali pembukaan oleh Ketua LPM, Ayus Ahmad Yusuf, dan Perwakilan dari Pusat Pengelola Bisnis dan Investasi (PPBI). Pelatihan ini dilakukan dalam rangka menyiapkan SDM handal untuk menyusun bahan ajar untuk program PJJ. Narasumber, Ibu Dina Mustafa, menyatakan bahwa penyusunan bahan ajar atau modul menjadi sangat penting bagi dosen sebagai bentuk karya ilmiah dan juga sumber belajar mandiri bagi mahasiswa terlebih lagi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, memiliki keunikan untuk menyelenggarakan PJJ berbasis siber di lingkungan PTKIN. Lanjutnya, modul mesti memiliki karakteristik-karakteristik tertentu agar pembaca dapat memahami dan dapat mengukur kemampuannya sendiri.
Secara ringkas, modul mesti disusun dengan mengidentifikasi Capaian pembelajaran dalam bentuk Kompetensi Utama dan Kompetensi Khusus. Selanjutnya, disusun peta kompetensi dan pemetaan topik menjadi Bab dan Sub Bab. Bahan ajar atau modul juga perlu dilengkapi dengan latihan, umpan balik, rangkuman dan glosarium atau kata kunci.

Tahapan-tahapan pelatihan disajikan secara sistematis dengan diawali menyusun Kompetensi Utama atau Kompetensi Tertinggi berdasarkan tingkatan Capaian hasil belajar. Selanjutnya diidentifikasi beberpa kompetensi khusus yang akan dibuat menjadi Bab/Topik dan SubBab/Subtopik. Secara umum struktur modul dalam setiap bab mengikuti struktur berikut;
Judul
Pendahuluan
A. Topik 1
- Sub topik 1
- Sub Topik 2
B. Topik 2
- Sub Topik 2.1
- Sub Topik 2.2
C. Latihan
D. Rangkuman
E. Tes Formatif
F. Kunci Jawaban dan Umpan Balik
G. Glosarium
H. Daftar Pustaka
Lebih lanjut disampaikan, idealnya untuk MK 2 SKS terdiri dari 6 Bab dan 3 SKS terdiri dari 9 BAB, dengan setiap BAB berkisar 40 halaman.
Selain pemberian materi oleh Narasumber, para peserta juga berlatih menyusun lembar kerja yang disediakan dalam rangka penyusunan modul dan mempresentasikannya sambil di koreksi oleh fasilitator dan narasumber. Tugas-tugas yang dipresentasikan peserta juga langsung diberikan masukkan-masukkan untuk perbaikan.

Peserta juga menyatakan kehadiran dalam acara ini memberikan tambahan wawasan, bagaimana menyusun peta kompetensi, merancang materi, menyusunnya dalam sebuah modul, dan merancang evaluasi yang sesuai dengan capaian yang diharapkan.
Keseriusan lembaga dalam hal ini ditunjukkan dengan adanya monitoring langsung oleh Rektor, Warek 1 dan para dekan di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Rektor menyampaikan bahwa kemampuan dosen dalam menyusun modul atau bahan ajar menjadi salah satu indikator profesionalisme dalam melaksanakan pembelajaran dan penulisan karya ilmiah. Sementara itu, para dekan memberikan motivasi kepada para peserta untuk serius dalam mengikuti kegiatan dan berharap output dari kegiatan secara nyata sehingga bisa dimanfaatkan bagi mahasiswa, prodi, fakultas dan institusi dalam rangka menyongsong transformasi menjadi universitas berbasis siber. Selain itu, mereka berharap bahwa LPM terus mengawal kualitas mutu pelaksanaan kegiatan dan output yang dihasilkan.

Agenda selanjutnya, Rektor kemudian bertemu dengan Prof Im Han Kook University. Pembicaraan dilakukan berkaitan dengan menggali lebih dalam proses pembelajaran online yang dilakukan di Korea. Sharing ide kemudian ditutup dengan tawaran dari Prof Im kepada rektor untuk mengajak berkunjung langsung ke Han Kook University.

Selanjutnya, Rektor IAIN Syekh Nurjati juga bertemu dengan Rektor Universitas Terbuka (UT), Ajat Darojat. UT ini sudah menerapkan pengelolaan keuangan PTN-BH. Pembicaraan diawali dengan bagaimana UT mengelola Pendidikan Jarak Jauh, kebijakan-kebijakan terkait akademik, perrluasan PJJ melalui faltform ICEI, pengelolaan aspek non akademik sebagai penunjang, sistem administrasi keuangan, dan pengelolaan PTN-BH. Model pendidikan seperti Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) lebih bersifat humanis dan penyelenggaraannya fleksibel, seperti kebebasan memilih jumlah SKS mata kuliah dengan waktu lebih panjang sesuai kesempatan dan kemampuan mahasiswa masing-masing. Tidak mengenal drop-out (DO) sepanjang mahasiswa tidak menyatakan mundur dari PJJ. Juga tidak mengenal rasio dosen dan mahasiswa. Rektor UT juga bersedia untuk melakukan perluasan kerjasama, tidak hanya dalam pelatihan modul ajar. Aspek-aspek peningkatan capacity building menjadi tawaran yang disampaikan oleh Rektor UT. Sementara Prof Im dari Hankuk University, Korea Selatan, menjelaskan bahwa kekuatan pembelajaran pada PJJ sesuai dengan sifatnya yang humanis dan memiliki prospek yang unggul di masa depan. Sistem pembelajaran dapat didesain secara fleksibel menggunakan beragam aplikasi yang dapat memudahkan dosen dan mahasiswa, termasuk juga pertukaran antara mata kuliah pada pembelajaran reguler dengan mata kuliah pada PJJ.


Dokumentasi Kegiatan dapat dilihat pada link : Dokumentasi UT BATCH 1