Creative Content sebagai Sumber Belajar Daring

CREATIVE CONTENT SEBAGAI SUMBER BELAJAR DARING

M. Syaoqi Nahwandi – Dosen IAIN Syekh Nurjati

Pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda di seluruh dunia sejak tahun 2019 menjadi disrupsi global yang menyebabkan kelumpuhan di berbagai lini kehidupan manusia. Berbagai aktifitas dan pertemuan yang dilakukan di ruang publik dilarang untuk menekan penyebaran virus Corona. Hal ini mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah-langkah pencegahan penularan di lingkungan pendidikan yakni dengan membuat Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yang menyepakati bahwa proses pembelajaran khususnya di jenjang pendidikan tinggi pada semester gasal tahun akademik 2020/2021 di semua zona wajib diselenggarakan secara daring untuk mata kuliah teori. Sementara pembelajaran mata kuliah praktik juga dianjurkan untuk dapat dilakukan secara daring. Terhitung sejak tahun akademik 2020/2021, seluruh lembaga Pendidikan di Indonesia dari jenjang Pendidikan dasar hingga Pendidikan tinggi melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan perkuliahan secara daring. Hal ini mengakibatkan munculnya kebutuhan akan pendidikan berkualitas tinggi yang dapat dilaksanakan secara daring (online) di kalangan lembaga-lembaga Pendidikan di Indonesia.

Sebelum pandemi Corona (COVID-19), trend digitalisasi baru telah muncul dalam beberapa tahun terakhir yang dimulai dari sektor industri dan merambat ke berbagai sektor kehidupan manusia. Konsep ini diciptakan oleh pemerintah Jerman pada tahun 2011 sebagai Industry 4.0, yang merupakan integrasi informasi dan teknologi komunikasi dengan perkembangan terkini di bidang otomasi industri. Paradigma baru ini, menurut beberapa ahli dianggap dibingkai dalam revolusi industri keempat yang bertujuan untuk mewujudkan interkoneksi cerdas antara mesin dan proses industri, serta menggabungkan virtual dan dunia nyata. Untuk itu, lembaga-lembaga pendidikan harus mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam teknologi otomasi dan berupaya untuk menyesuaikan pendidikan dengan persyaratan Industry 4.0. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mempermudah proses pembelajaran dan mempermudah akses mahasiswa kepada sumber-sumber pembelajaran yang disediakan oleh institusi Pendidikan Tinggi. Hal ini mendorong adanya sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System) yang disediakan oleh Perguruan Tinggi yang dapat dengan mudah diakses oleh mahasiswa. Learning Management System tersebut berisi konten-konten pembelajaran yang disusun secara kreatif dan sistematis sesuai dengan silabus mata kuliah dan kurikulum program studi. Sehingga mahasiswa dapat mengakses sumber-sumber pembelajaran yang disediakan oleh kampus kapanpun dan dimanapun.

Pemanfaatan Creative Content sebagai sumber belajar bukanlah suatu hal yang baru. Lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau Open University telah banyak menyusun Creative Content untuk digunakan sebagai salah satu media penyampaian bahan pembelajaran. Di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Creative Content yang disusun oleh dosen dapat menjadi pengantar dari bahan pembelajaran yang akan disampaikan secara lebih detail pada pertemuan virtual secara live, dan dapat pula berupa pengayaan atau pendalaman materi yang telah disampaikan sebelumnya. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan Creative Content, dosen dapat menambahkan ilustrasi maupun animasi yang dapat digabungkan dengan pemaparan verbal terkait pembahasan suatu topik sehingga diharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih komprehensif. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Creative Content di era Industry 4.0 menjadi salah satu sumber belajar yang urgen. Namun agar Creative Content dapat menjadi sumber belajar yang berkualitas baik serta tejamin dapat memenuhi capaian pembelajaran setiap mata kuliah, perlu disusun pedoman penyusunan Creative Content yang memenuhi standar.

Selengkapnya baca di sini