
Cirebon, 3 Desember 2025 –Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Institut Agama Islam (IAI) Al-Zaytun Indonesia melaksanakan kegiatan benchmarking Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ke Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (3/12/2025). Kegiatan berlangsung di Ruang J.202 LPM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai.
Kunjungan ini diikuti oleh 9 perwakilan IAI Al-Zaytun Indonesia yang terdiri atas Ketua LPMI, Kepala Bagian Pengembangan, para Kepala Pusat bidang pengembangan, monitoring dan evaluasi, serta data, auditor internal, staf pimpinan, dan dua perwakilan Unit Penjaminan Mutu (UPM) fakultas. Sementara dari pihak tuan rumah, 8 orang perwakilan LPM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan diawali dengan pengantar dari Ketua LPMI IAI Al-Zaytun Indonesia, Meity Suryandari, S.Pd.Ek., M.Pd., yang menyampaikan bahwa benchmarking ini bertujuan untuk memperkuat implementasi SPMI di lingkungan IAI Al-Zaytun melalui pembelajaran praktik baik dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua LPM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. Hj. Ria Yulia Gloria, M.Pd., yang memaparkan struktur penjaminan mutu di UIN Siber, mulai dari LPM di tingkat universitas, Gugus Kendali Mutu (GKM) di tingkat fakultas, Gugus Mutu (GM) di tingkat program studi, hingga auditor dan asesor internal. Ia juga menjelaskan peran unit pendukung seperti PIPD dan LSP dalam mendukung keberlangsungan sistem mutu.

“Saat ini UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon memiliki 47 program studi, dengan tiga prodi yang akan menjalani proses akreditasi dalam waktu dekat. LPM terus memastikan siklus PPEPP berjalan serta memantau mutu akademik dan kelembagaan secara berkelanjutan,” jelas Prof. Ria.
Sesi inti diisi dengan pemaparan dari Sekretaris LPM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, H. Toheri, S.Si., M.Pd., yang menjelaskan secara komprehensif tentang tata kelola SPMI, implementasi PPEPP, strategi monitoring dan evaluasi, serta proses Audit Mutu Internal (AMI) dan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Ia memaparkan bahwa:
- AMI dilaksanakan setiap bulan September,
- RTM digelar pada Oktober–November sebagai dasar perencanaan program tahun berikutnya,
- Seluruh 47 program studi diaudit menggunakan aplikasi SIBORANG dan e-SAMI,
- Jumlah auditor internal mencapai 69 orang yang secara berkelanjutan mendapatkan pelatihan dan penyegaran.
Selain itu, disampaikan pula bahwa peran gugus mutu, tim kendali mutu, auditor, dan asesor tidak diberikan honorarium, namun mendapat surat tugas resmi yang dapat diklaim dalam BKD hingga 2 SKS.

Pemaparan turut diperkuat oleh Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Digital LPM UIN Siber, Hj. Ery Khaeriyah, S.Ag., MA, yang menekankan pentingnya digitalisasi dalam dokumentasi mutu, pemanfaatan web LPM sebagai pusat arsip mutu, serta integrasi SOP, formulir mutu, dan manual mutu dalam satu sistem yang terstandar.
Dalam diskusi, turut dibahas mekanisme:
- Review SOP oleh LPM,
- Monitoring RPS oleh prodi dan fakultas,
- Pelaksanaan monev proses dan hasil,
- Penyusunan rencana tindak lanjut hasil AMI, serta
- Pengelolaan kerja sama antarperguruan tinggi.
Sebagai tindak lanjut kerja sama, kedua lembaga sepakat untuk mengarahkan kolaborasi melalui MoA agar dapat diturunkan menjadi kerja sama yang lebih luas di tingkat unit dan program studi.

Kegiatan benchmarking ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat jejaring kolaborasi antarperguruan tinggi serta meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan. Melalui pertukaran praktik baik ini, diharapkan sistem penjaminan mutu di kedua institusi semakin kuat, adaptif, dan berorientasi pada peningkatan mutu berkelanjutan.